Minggu, 24 Maret 2013

Tiga Masalah Mesin Penyebab Mobil Boros BBM

TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat ini produsen mobil berlomba untuk memproduksi produk yang irit bahan bakar. Namun, sebagus apa pun teknologi mobil yang bersangkutan bila cara berkendara yang tidak tepat, maka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sia-sia pun akan tetap terjadi.

Selain perilaku mengemudi yang salah, komponen mesin yang bermasalah juga turut memberikan andil yang cukup besar menjadikan mobil boros BBM.

"Bisa dibilang ketidakberesan di komponen dan perilaku mengemudi yang salah masing-masing memberi sumbangan 50 persen terhadap  tingkat keborosan BBM," ujar Alif Sarbini, service advisor Utama Motor, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Mei 2011.

Menurut Alif, dari beberapa kasus yang ia tangani, hampir 90 persen mobil yang menjadi boros disebabkan oleh kesalahan dalam penyetelan busi, karburator atau injektor, serta klep di mesin.  Ironisnya, sebagian besar pemilik mobil tidak menghiraukan kondisi tersebut.

"Ada yang benar-benar karena tidak memahaminya dan tidak menyadari, ada yang masa bodoh," kata dia.

Padahal, bila permasalahan di tiga komponen itu dibiarkan berlarut-larut bukan hanya menjadikan mobil boros BBM tetapi juga menjadikan mesin cepat rusak. Lantas seperti apa permasalahan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan Alif :

1.      Kepala dan sumbu busi terlalu renggang

Bila sumbu - bagian yang melengkung di atas sumbu atau kepala busi - dengan ujung kepala busi terlalu renggang, akan menjadikan percikan api yang digunakan membakar campuran BBM dan udara di mesin juga kecil. Akibatnya proses pembakaran tidak sempurna.

Banyak di antara BBM yang disemburkan injektor atau disuplai karburator akan terbuang percuma. "Padahal, pengemudi terus menginjak pedal gas, walhasil mobil akan boros bahan bakar," ujar Alif.

Untuk mengatasinya, atur ulang tingkat kerenggangan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan pabrikan. Umumnya tingkat kerenggangan itu 0,8 - 1 milimeter.

Upayakan tingkat kerenggangan tersebut tepat atau sesuai dengan ukuran tersebut. Pasalnya bila terlalu renggang, api yang dihasilkan terlalu kecil sehingga pembakaran tidak sempurna.

"Tetapi bila terlalu rapat, mesin justru akan mengelitik karena terjadi pembakaran prematur," kata Alif.

Pengaturan tingkat kerenggangan itu sangat disarankan bila mobil telah menempuh jarak 25 - 30 ribu kilometer.

2.      Setelan karburator atau injektor bermasalah

Biasanya setelah mobil berusia lima tahun atau lebih karburator atau injektor akan mengalami masalah. Kualitas bahan bakar yang kurang bagus, cara berkendara yang kerap menginjak pedal gas dalam secara berulang, adalah beberapa di antara penyebabnya.

Oleh karena itu, meski kerja injektor telah diatur oleh peranti bernama Electronic Control Unit (ECU) atau computer mobil, namun ada baiknya telah dilakukan penyetelan ulang. "Istilahnya melakukan tune up injektor, membersihkan dan mengatur klep bila mobil telah menempuh jarak minimal 90-100 ribu kilometer," sebut Alif.

Bila Anda ingin mengetahui kondisi injektor mobil Anda bisa dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan canggih. Beberapa bengkel besar telah menyediakan peralatan tersebut.

Adapun untuk mobil yang menggunakan karburator, pastikan BBM yang ada di tabung karburator volumenya sesuai dengan takaran. Menyetel ulang ulang klep dan jarum peranti itu merupakan langkah yang bijaksana guna mengantisipasi agar mobil tak boros BBM.

3.      Posisi klep mesin berubah

Klep di mesin, fungsinya seperti pintu di sebuah gerbang. Sehingga pintu telah rusak maka arus keluar masuk juga bisa tidak terkontrol.

Oleh karena itu, bagi pemilik mobil yang telah berusia lima tahun ke atas atau mobil baru yang terbukti boros bahan bakar untuk memeriksa peranti tersebut.

Atur ulang posisi klep. Pasalnya, bila terlalu rapat maka mobil akan boros BBM, sebab klep akan terbuka lebar kala pengemudi menginjak pedal gas dalam-dalam. Namun, sebaliknya bila terlalu renggang mesin mobil akan bersuara berisik.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/05/25/123336748/Tiga-Masalah-Mesin-Penyebab-Mobil-Boros-BBM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar